TANGERANG – Kampung Tanjung Kait, yang terletak di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, merupakan komunitas dengan 110 kepala keluarga yang mayoritas bekerja di sektor informal, kondisi permukiman yang memprihatinkan, dengan rumah tidak layak huni, sanitasi buruk, dan akses air bersih terbatas, sangat memerlukan intervensi. Selasa (27/8/2024)
Untuk itu perlu ada kerjasama dan kolaborasi multipihak yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Tangerang, masyarakat Tanjung Kait, Habitat for Humanity Indonesia, KOMIDA, dan pada donor, untuk melaksanakan program revitasliasi Kampung Tanjung Kait.
Program ini dirancang dengan pendekatan partisipatif, melibatkan masyarakat secara aktif untuk mengatasi kesenjangan akses lahan, meningkatkan ketersediaan perumahan layak, dan menjadikan hunian layak sebagai hak asasi manusia yang utama.
Selain itu, program ini juga untuk memastikan keamanan bermukim bagi warga yang selama ini tinggal di pemukiman informal melalui akses pembiayaan kepemilikan tanah.
Baca juga:
Kasal Resmikan Monumen KRI Nanggala-402
|
Pembangunan rumah layak huni dan infrastruktur dasar akan memenuhi akses kebutuhan tempat tinggal yang lebih sehat, ketersediaan air bersih dan sanitasi yang lebih baik serta akses layanan dasar lainnya.
Program ini diawali dengan Pendekatan Partisipatif untuk Kesadaran Tempat Tinggal yang Aman (PASSA). Tujuannya, dapat mendorong partisipasi masyarakat, membangun kapasitas, dan mempromosikan kemandirian serta perlindungan terkait keamanan bermukim. Melalui PASSA, masyarakat diajak untuk mengidentifikasi masalah, perencanaan, dan penataan kampung untuk menciptakan tempat tinggal yang lebih aman, serta mengurangi dampak ancaman bencana dan perubahan iklim.
Melalui kolaborasi ini, warga Kampung Tanjung Kait akan dapat meng akses pembiayaan tanah dan kepemilikan hak atas tanah, membangun rumah layak huni, serta membangun infrastruktur dengan pembangunan jalan lingkungan, saluran drainase, jaringan air bersih, jaringan listrik PLN, fasilitas umum, ruang terbuka hijau, kios usaha pengepulan ikan, dan tanggul pemecah ombak.Program ini sangat baik, sebab melibatkan banyak pihak.
Pemerintah Kabupaten Tangerang, berkomitmen dalam melaksanakan program ini dengan mengalokasikan dana APBD Perubahan tahun 2025 untuk Pembangunan infrastruktur dan sarana penunjang lainnya.
“Kami sangat senang dengan program ini, melalui kerjasmaa banyak pihak masyarakat di Kampung Tanjung Kait akan dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Pemerintah Kabupaten Tangerang akan selalu memprioritaskan dan mendukung setiap program yang melibatkan banyak pihak, serta beguna bagi masyarakat. Kami akan mendorong dan memfasilitasi Kerjasama multipihak ini, sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar, ” ujar Andi Ony selaku PJ Bupati Kabupaten Tangerang.
Hal senada juga diungkapkan oleh Susanto selaku Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia. "Habitat Indonesia percaya bahwa dengan kolaborasi yang kuat dan pengetahuan yang tepat, kita dapat memberdayakan masyarakat untuk berubah dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Program ini tidak hanya tentang membangun rumah, tetapi juga membangun komunitas yang tangguh dan berkelanjutan."
Keterlibatan warga ini juga menjadikan warga lebih tangguh, salah satu warga menyebutkan bahwa “Melalui program ini, kami merasa diperhatikan, kami juga terdorong untuk bersemangat membangun kampung kami.
Untuk itu, mewakili masyarakat di Tanjung Kait, saya ingin mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya pada Pemerintah Kabupaten Tangerang, Habitat for Humanity Indonesia, KOMIDA dan semua pihak yang terkait. Kami juga bersyukur sekali atas kepedulian dari para donor dan sponsor yang luar biasa. Banyak pembelajaran kami dapatkan dari program ini.
Semoga misi baik ini dapat terus berkembang dan berdampak lebih luas, ” tutur Muslih, Ketua Komite Lokal dan Anggota PASSA Group Kampung Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom.
Selamat kepada seluruh warga Kampung Tanjung Kait atas langkah maju ini! Mari kita bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik.
(Akb/Hadi)