TANGERANG—Hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur Kota Tangerang pada Selasa (10/05/2022) malam hingga Rabu (11/05/2022) dini hari bukan saja menggenangi wilayah permukiman, melainkan juga sarana umum. Salah satunya adalah GOR Damyati Tangerang.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Tangerang Andri S Permana bersama Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaonang bahkan sampai turun tangan menguras air lantaran gedung olahraga kebanggaan masyarakat Kota Tangerang itu turut terendam. Ketinggian air di dalam GOR Tangerang mencapai 15 cm.
Banjir tersebut akibat luapan air dari drainase yang berada di depan GOR itu. Andri menilai dalam proses pembangunan harusnya ada koordinasi lintas dinas terkait seperti Dispora, Dinas Perkim dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) hingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
"Ini kegagalan perencanaan sektor yang harusnya bisa diintegrasikan di awal pembangunan, " ujarnya, Rabu (11/5/2022). "Yang kedua cari, way out (jalan keluar) karena dampak genangan ini bisa mempengaruhi kualitas lapangan, sudah dicek langsung Ketua KONI, " tambah pria yang tak lain Ketua Perbasi Kota Tangerang ini.
Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Kota Tangerang ini juga menyampaikan GOR Damyati Tangerang tersebut merupakan icon Kota Tangerang dalam dunia olahraga. Hal tersebut sejak 1974 memiliki nilai historis yang begitu besar. "Ini icon, bagi saya miris terdampak banjir yang cukup parah secepatnya cari way out karena tempat ini buat Porprov, " terangnya.
Lebih jauh dia menyampaikan akibat dari banjirnya GOR Damyati Tangerang lapangan untuk pertandingan tidak bisa digelar. Namun, dirinya pun menyarankan agar saluran air di GOR tersebut dibuat ground tank atau sistem yang dapat menampung air.
"Yang pasti dampaknya sarana pertandingan dan latihannya tidak bisa kita gunakan. Kita cek pemeliharaan apakah memungkinkan secepatnya untuk bisa digunakan. Saran yang paling brilian yakni ground tank harus ada, sistem untuk menampung air di sekitar GOR, " ungkapnya.
"Karena yang dicek tadi sama Ketua KONI area gedung ini sistem drainase, sistem manajemen air juga kurang bagus. Minimal jangka pendek dibuat ground tank menyimpan air ketika kondisi curah hujan, " sambungnya.
Atas peristiwa tersebut, kata Andri, untuk dapat mengambil hikmahnya. Lantaran untungnya kejadian ini bukan pada saat berlangsung Porprov. "Jadi Tuhan masih sayang sama kita diberikan teguran, dimana kita hari ini masih ada waktu untuk perbaikan, saya rasa secepat mungkin bisa bergotong royong stakeholder apa yang menjadi permasalahan bisa dilakukan segera mungkin di cari solusi, " katanya.
Meski demikian, Andri menegaskan sebelum digelar Porprov akan memanggil terlebih dahulu dinas terkait dan pemangku kepentingan yang terlibat. Langkah tersebut demi menyukseskan Porprov tersebut.
"Pasti nanti kita sebagai bahan evaluasi sebagai tuan rumah Porprov ada dua hal yang ingin kita achieved (capai), kita capai sukses sebagai tuan rumah. Salah satunya dengan venue pertandingan yang siap sebelum pertandingan dan kedua sebagai peserta juara umum. Dan tahapan evaluasi itu bisa berkaitan dengan Porprov pasti kita coba evaluasi, " tandasnya. (Sopiyan)